Konsep CBRNE mengacu pada ancaman atau insiden yang melibatkan bahan Kimia, Biologi, Radiologi, Nuklir, dan Bahan Peledak. Istilah ini sering digunakan dalam bidang keamanan dan tanggap darurat. Berikut ini adalah tinjauan singkat dari masing-masingnya:
- Bahan Kimia: Merujuk pada zat kimia berbahaya yang dapat menjadi racun bagi manusia, satwa liar, atau lingkungan. Hal ini dapat mencakup agen perang kimia seperti gas sarin atau klorin, serta bahan kimia industri.
- Biologis: Melibatkan patogen (bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya) dan racun biologis yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian pada manusia, hewan, atau tumbuhan. Contohnya termasuk antraks, cacar, dan virus Ebola.
- Radiologis: Mengacu pada penyebaran bahan radiologi atau radiasi pengion, yang dapat diakibatkan oleh kecelakaan, perangkat penyebaran radiologi ("bom kotor"), atau penggunaan sumber radiologi yang disengaja untuk menyebabkan kerusakan.
- Nuklir: Meliputi insiden yang melibatkan bahan nuklir, termasuk ledakan nuklir yang dapat melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk cahaya, panas, dan radiasi, yang menyebabkan kerusakan masif dan risiko kontaminasi radioaktif dalam jangka panjang.
- Bahan Peledak: Termasuk alat peledak konvensional yang digunakan dalam aksi terorisme atau perang. Perangkat ini dapat bervariasi dalam ukuran dan kompleksitasnya, mulai dari granat hingga bom yang canggih.
Ancaman-ancaman ini memerlukan persiapan dan tanggapan khusus dari pemerintah, penegak hukum, layanan darurat, dan organisasi kesehatan masyarakat untuk melindungi penduduk dan merespons secara efektif jika terjadi insiden.
Keterangan
- Informasi ini berasal dari www.centredecrise.be.
- Rekomendasi saat ini ditujukan untuk masyarakat umum dan belum diintegrasikan ke dalam skema respons terstruktur untuk skenario perusahaan.